Rabu, 11 September 2019

TIPS UNTUK ADIK-ADIK YANG AKAN MENJEJAKKAN KAKINYA DI PELATARAN KAMPUS-KAMPUS ALIAS MAHASIWA BARU

TIPS UNTUK ADIK-ADIK YANG AKAN MENJEJAKKAN KAKINYA DI PELATARAN KAMPUS-KAMPUS ALIAS MAHASIWA BARU
Belajar menguasai materi perkuliahan atau mata pelajaran tentu saja penting, namun mempelajari cara belajar dan berpikir yang kritis, dalam beberapa hal, jauh lebih penting. Seperti usaha-usaha lainnya dalam kehidupan, upaya untuk berpikir kritis dan belajar efisien pada awalnya membutuhkan usaha dan waktu tambahan, tetapi tatkala telah dikuasai, kemampuan-kemampuan tersebut akan menghemat banyak waktu kita di masa depan.
Banyak FAKTA yang menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa yang sukses secara akademis juga merupakan mahasiswa-mahasiswa yang sangat sibuk. Karena mereka memiliki banyak pekerjaan atau aktivitas ekstrakurikuler, mereka harus dan mampu mengatur waktu secara efektif dan belajar efisien. Salah satu kunci utama untuk sukses dalam belajar di perguruan tinggi adalah menghindari menunda-nunda pekerjaan. Dengan menentukan tujuan-tujuan yang jelas dan spesifik serta bekerja mencapainya dalam keteraturan, kita akan mampu mengurangi keinginan untuk menunda-nunda tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadikan diri mahasiswa sebagai seorang yang kritis dan berpikir secara ilmiah. Dua pekerjaan utama yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa selama gelar sebagai AGENT OF CHANGE (agen perubahan) melekat pada dirinya, yaitu membaca dan berdiskusi. Dua hal inilah yang mampu menciptakan karakter ideologis pada mahasiswa. Dengan kekuatan intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi, wacana dan peristiwa dalam lingkup lokal hingga mondial.
Begitu juga dengan kemudahan akses literatur ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang pada tujuan akhirnya akan menentukan ideologi atau sistem hidup yang akan dijalani. Buku yang kita baca, informasi yang kita terima, tokoh-tokoh yang kita ajak bicara, adalah beberapa faktor utama yang kelak sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya. Karakter seperti itu yang harus selalu diasah agar mahasiswa mampu menjadi ‘kritikus sejati & orisinil’ terhadap pemerintahan yang dzolim dan menindas. Agar mahasiswa tahu dimana harus berpihak. Dan agar mahasiswa mengenali siapa kawan dan lawan dalam permasalahan negeri ini. Karakter seperti inilah yang dibutuhkan oleh negeri ini agar mampu mengontrol jalannya pemerintahan. Jiwa kritis itu diasah dan terus dijaga dengan melakukan pembiasaan. Membiasakan diri untuk bersikap berbeda dan berpikir ilmiah serta bergaul dengan teman yang mampu mendukung sikap kritis sebagai mahasiswa, karena TEMAN ADALAH KEKUATAN!
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi yang berbanding lurus dengan pengetahuan yang ia miliki. Mahasiswa harus mampu memiliki kerangka berpikir ilmiah dalam menganalisis setiap persoalan serta tidak terjebak pada kesalahan berpikir alias sesat pikir, hal mana biasaya cukup sulit untuk ‘dikembalikan ke titik nol (zero point)’ karena muncul keengganan atau juga lahirnya perasaan gengsi untuk mengakui kesalahan yang terjadi lalu memperbaikinya dengan rasa hati yang tulus. Hanya orang-orang hebat yang mampu melakukan ‘mission impossible’ ini.
Selamat menjadi mahasiswa baru namun diharapkan predikat ini kelak berubah menjadi ‘INI BARU MAHASISWA!’ (Dipo/190730)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar